Wednesday 29 April 2020

Masih Di Sini

Aku masih di sini.
Masih berperang melawan dengan diri sendiri.

Melawan arah hati yang tidak tahu bila ia harus sedar dan memilih untuk berhenti.
Melawan rasa ketidakrelaan atas pemergianmu yang masih saja meronta sebuah kata kembali.

Tulisan sederhana ini khusus untuk kamu.

Yang telah singgah, tapi tak ingin sungguh.
Yang telah hadir, tapi tak ingin menetap.
Yang dulunya pernah memilih bersama,
Namun harus kembali tak menyapa layak tak terjadi apa-apa.

Semuanya telah berbeda.
Keadaan tak lagi sama.
Kita tak lagi kita.

-penghujung cerita-

Friday 24 April 2020

Salam Ramadhan 2020

Sekejap je masa berlalu.. marhaban ya Ramadhan.

Ramadhan kali ini sangat berbeza. Dengan adanya Covid-19 - yang menghad pergerakan kita untuk ke sana dan ke sini. Tiada lagi solat terawih di masjid, moreh bersama.  Sungguh, ianya sangat berbeza. Dengan tiadanya lagi si dia dalam hidup aku. Tipu kalau aku cakap aku tak rasa kehilangan apatah lagi rasa kosong. 

Di malam Ramadhan, termenung aku sendiri. Sedih rasanya hati ni. 

Sebelum ni aku selalu bermonolog dengan diri sendiri;
"Tahun ni kau pose sorang2 la AJ.."
"Tahun ni dah tak sama puasanya tu"

Tapi, siapa sangka.. 

Di sebalik keluhan tu ada satu sinar cahaya. 
๐Ÿ’šAku tak puasa sorang2 pun tahun ni. Malah, bertambah mereka yang ada di sisi.
๐Ÿ’šTahun ni walaupun takde terawih di masjid, tapi manisnya tersangat indah.
๐Ÿ’šAdanya mereka yang sentiasa bersama aku.
๐Ÿ’šBanyak benda baru aku belajar tentang dunia ini.

Hidup tak selalu indah kan sayang. Kadang di atas, kadang di bawah.

Aku susun sepuluh jari, memohon kemaafan kepada kamu semua yang membaca.. baik kita kenal ataupun tak. Maaf atas segala kekhilafan aku selama ini. Semoga Ramadhan tahun ini memberi kita semua beribu barakah. 

Tuesday 14 April 2020

Happy Birthday

Today is your birthday. I had a plan for this day. But yeah, things are getting complicated and we didn't talk anymore. What should I do? Nothing. As you did not want me anymore.

So.. umm.. I guess, let the memories remained here.

14.04.2016





I will never forget this day - our first date. Our first for everything. I flew away to Johor just to celebrate her birthday. We spent a great time together. You are the best thing that is ever happened to me.





14.04.2017





We didn't celebrate together, but.. tadaaa! A surprise delivery for her. 







14.04.2018



She always said to me that she wanted to go to Bukit Tinggi. 
On her birthday, I brought her here. Waktu ni terpaksa tipu dia cakap ada kerja di KL. Hmm, I still remember her excitement when I brought her here. She was so excited. Plus, when told her that we would stay here for a night. Ahh.. she was so happy! ๐Ÿ˜†





14.04.2019



Again, I lied to her telling that I had a meeting in Negeri Sembilan. Padahal sebenarnya, I planned to celebrate her birthday in Lexis Hibiscus PD. Is it worthy? Yeah.. sangat berbaloi. We had a great night and moment here. And.. not to forget.. thanks to Lexis for giving us a slice of cake for birthday celebration. 





14.04.2020

Tahun ni, hadiahnya ialah kehilangan dia dalam hidup aku. Dia tak lagi dalam pelukan aku. Dia dah decide semuanya. Semuanya. Tipu kalau aku kata aku tak kisah, aku okay. Semua tu tipu. Gila tak sakit bila orang kau sayang nak noktahkan semua ni - tiba-tiba. Nak aku hadap tarikh ni, lagi la. Tarikh ni amat bermakna untuk aku. Birthday dia, anniversary kami. Haihhh...
Papepun, 

HAPPY BIRTHDAY MY QUEEN! 
THANK YOU FOR EVERYTHING, MY EVERYTHING. YOU ARE MY LIFE, MY LOVE. 
YOUR NAME WILL FOREVER BE ENGRAVED IN MY HEART BECAUSE YOUR NAME CARRIES SO MANY IRREPLACEABLE THINGS WITH IT.
๐Ÿ’“๐Ÿ’” -aj-

Saturday 4 April 2020

Cincin

Dalam sesuatu hubungan, cincin merupakan satu simbol yang membuktikan bahawa kita milik seseorang. Ia juga memberi makna yang kita dah komited dengan hubungan yang kita ada sekarang. 

'Kupinang hatimu dengan ketulusan, kutandai dan kuhiasi jemarimu dengan sebuah cincin, menepikan hati dan jiwa pada keabadian.'

Bagi kami, cincin merupakan satu tanda cinta. Simbol pertalian dua hati yang saling melengkapi.

Mahal, murah bagi sebentuk cincin bukanlah menjadi satu pengukur kasih sayang, cinta dan rindu. Cukuplah dengan keikhlasan. 

Bulatnya ibarat roda.. berputar mewarnai hari..
saling menerima kekurangan..
saling melengkapi kesempurnaan..
#jujurtulusikhlas 
-Queen-

Aku masih simpan cincin kami. Masih. Biarlah ia menjadi satu kenangan yang terpahat utuh dalam memori. 

Friday 3 April 2020

Writing

Hi guys!

Hari ni dah hari ke-19 kami tak bersama.

Aku akan tetap menulis - menceritakan kisah kami. Mungkin ada yang manis, ada yang pahit. Segala kenangan akan aku cuba coretkan di sini. Biarlah di abadikan utuh di dalam penulisan aku yang tak seberapa ni.

Sebab, bagi aku.. by writing, it helps me heal. Some people say time heals everything. Yeah, it is true. As for me, I say writing does. Eventhough sometimes, when I write more.. I always end up having more wounds. The words tear my skin. But.. at the same time, it keeps my heart beating. Stop those tears. Stop those nightmares. 

Time and writing. I need them both.

Doakan aku ye guys!

Thursday 2 April 2020

Right Now

It's just hard to breathe.
Knowing everything you have ever wanted get destroyed.
This pain.. can't be put to words. Never.
The kind of heart break that destroys your will to live, that forces you to bury yourself under rocks and makes you doubt your existence.
I can laugh and joke during the day but I'm not happy either - I feel like I forget how it feels to love, to be loved.
Pretending I am the happiest person on Earth in front of everyone, it gets tiring. Sometimes, I have to put on fake smiles while hold back the tears - pretending that everything is okay.
It is tiring to say "it is not a big deal", "head up", "stay strong" and "move on". 
But I guess..
Pain is the only thing that make me feel like I am alive, right now.

Wednesday 1 April 2020

Rindu Yang Memaksa Ingat

Hari ini kembali terulang.
Tentang kamu masih saja terlintas walau hanya sebatas bayang.

Yang seharusnya tenang dalam kenang.
Yang seharusnya mati dalam sepi.
Ternyata tak bisa dibohongi bahwa jejakmu masih bertahan disini.

Meski semuanya tampak begitu jelas.
Meski sakit yang kau tinggalkan begitu keras.
Bekas luka itu memang belum hilang.

Dalam pikiran, kenangan itu berjalan.
Satu-persatu adegan kembali hadir dipermukaan.
Saat kita menelefon berjam-jam.
Saat kita saling marah lalu baikan.
Saat kita berbalas pesan hingga larut malam.
Semuanya begitu lewat begitu saja tanpa mampu ku kendalikan.

Terkadang, aku benci ketika harus mengingat semua itu.
Kerna kebiasaan itu masih saja terekam dengan begitu nyata.

Bahkan, tanpa ku sadari.
Tanpa sedikitpun ku ingini.
Kebiasaan merindukanmu dalam diam pun masih saja ku jalani.

-Penghujung Cerita-